Upacara Adat Longkangan

01 Februari 2017 22:16:37 WIB

Longkangan merupakan upacara adat masyarakat dan nelayan Munjungan. Upacara adat ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas melimpahnya tangkapan hasil melaut. Tradisi ini juga berfungsi peringatan kepada leluhur yang membuka kawasan Munjungan utamanya Rara Puthut yang konon oleh Ratu Pantai Selatan dipercaya menguasai kawasan Pantai Ngampiran, Blado, Sumbreng, dan Ngadipuro Munjungan. Adat Longkangan ini rutin diperingati di Pantai Blado yang terletak di desa Munjungan kecamatan Munjungan. Pantai ini terletak di 49 km arah Selatan dari kota Trenggalek, ± 230 km dari Surabaya.

Waktu pelaksanaan sedekah laut Longkangan ini dilakukan tiap Selo penanggalan jawa, tepatnya pada hari Jum'at Kliwon. Upacara adat ini biasa dilakukan pada siang hari menjelang sore. Dengan diawali kirab Tumpeng Agung dari Pendopo Kecamatan Munjungan sampai di Pantai Blado yang dipimpin langsung oleh Camat Munjungan dan semua Kepala Desa se Kecamatan Munjungan. Kirab ini diiringi oleh dayang-dayang serta rombongan jaranan yang berpakaian adat Jawa. Sesampainya di Pantai Blado prosesi Longkangan dimulai. Seperti Labuh larung sembonyo, dalam tradisi longkangan ini juga wajib ada kesenian tayub untuk pelengkap prosesi ini.

Dipastikan setiap Longkangan ini digelar, masyarakat Munjungan dan sekitarnya maupun wisatawan selalu berduyung-duyung menyaksikan upacara adat ini. Baik di sepanjang jalan yang dilewati rombongan kirab maupun dilokasi upacara adat ini. Sebagai puncak acara adat longkangan ini dilakukannya prosesi menghanyutkan Tumpeng Agung di tengah lautan Pantai Blado.

Tahun 2016 ini tradisi longkangan ini diselenggarakan pada Hari Jum'at Kliwon tanggal 02 September 2016 di Pantai Blado. H Moch. Nur Arifin Wakil Bupati Trenggalek nampak hadir dalam Longkangan ini. Kehadiran Wakil Bupati Trenggalek ini didampingi istri Novita Hardini, Forkopimda dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab Trenggalek. Dikonfirmasi mengenai Longkangan ini Wakil Bupati Trenggalek menyampaikan bahwa hal ini menunjukkan bahwasannya di Trenggalek utamanya di masing-masing daerah mempunyai sejarah yang akrab dengan ritual-ritual suci. Salah satunya longkangan ini. Yang jelas acara seperti ini perlu kita lestarikan, pasalnya Trenggalek ada karena memang sejarahnya seperti ini. Ini merupakan bentuk perwujudan rasa syukur masyarakat, saya harap Allah berkenan memberikan keselamatan dan kemakmuran khususnya Munjungan dan Kabupaten Trenggalek", Pungkas Wabup.

Komentar atas Upacara Adat Longkangan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

APARATUR PEMERINTAH DESA MASARAN

KEPALA DESA SUPANDI SEKDES NUR TAMAN KASI PEMERINTAHAN ASROFI KASI KESRA KHOIRUL ANWAR KASI PELAYANAN KUKUH SUPRIYOTO KAUR UMUM SAMROATUN FUADIYAH KAUR PERENCANAAN NURHASIM KAUR KEUANGAN YUYUN RAHMAWATI KASUN KRAJAN LULUK B.R KASUN SINGGIHAN ARI WIDODO KASUN GALIH IMAM SUNARDI KASUN KAJANG MASRUKIN KASUN NGALIRAN MISYONO KASUN GEMBES MEI WAHYUDIN

Lokasi MASARAN

tampilkan dalam peta lebih besar